Bali Romantic Hideaway: Day 3 (Part 1)

Wednesday, May 8, 2013
Assalamu'alaikum

Hari ketiga di Bali kami banyak menghabiskan waktu bermain dengan alam dan air. Pagi hari setelah sarapan, kami menyewa sepada yang kita gunakan untuk keliling-keliling di sekitar tepi Pantai Nusa Dua. Sepeda kami Menelusuri hotel-hotel yang ada di sepanjang Nusa Dua sampai akhirnya tibalah kita di Water Blow.


Walaupun saya menaiki sepeda, saya tetap memaksakan memakai rok. Agar tetap aman dalam kegiatan olahraga seperti ini pastinya saya memakai celana panjang di bagian dalam. Apapun kondisinya, kita harus tetap berusaha supaya aurat tidak terlihat.



Bersepeda bersama suami sampai ke area Water Blow

My Outfit:
Hakeema Scarf (Orange) by KIVITZ
Basic Maxi Cotton Maxi Dress

With Mimi Alysa


Setelah bersepeda, kami memulai permainan water sport dengan menaiki perahu layar untuk melihat tengah laut. Tanpa pelampung dan dengan percaya dirinya, padahal saya tidak jago berenang. Insya Allah aman karena dibawa oleh bli-bli (baca: mas-mas) yang sudah berpengalaman ini. Hehehe..


Permainan dilanjutkan dengan Flying Fish. Pada permainan ini kita akan tidur diatas perahu karet dan ditarik dengan kecepatan tinggi menggunakan speed boat. Angin yang kencang akan membawa perahu karet yang kita naiki terangkat ke atas. Memang sangat menguji adrenalin kita, tapi seru banget lho! Yang penting kita selalu hati-hati dan mendengarkan instruksi sebelumnya. Juga tidak lupa menggunakan pengaman, pelampung dan helm.

Mulky, Fitri, Mimi dan Pipi


Saya dan suami terbang lebih dulu

Dilanjutkan dengan Mimi dan Pipi

Perahu Karet terbang ditarik dengan speed boat berkecepatan tinggi

Belum puas dengan Flying Fish, kami melanjutkan dengan permainan Jetski. Saya berboncengan dengan suami karena saya tidak mungkin bisa mengendarainya seorang diri. Waktu yang diberikan untuk permainan ini adalah 15 menit. Karena suami saya memang sudah biasa mengendarai sepeda motor di Jakarta, jadi saat membawa jet ski ini terlihat lancar. Saya sempat ketakutan begitu suami saya malah semakin ngebut mencari-cari ombak agar jetskinya bisa mengikuti arus laut dan melompat.



Hanya bisa berpegangan erat ketika jetski maju dengan kecepatan tinggi



Water sport sudah selesai, kami melanjutkan membilas tubuh yang dipenuhi pasir air laut dan melirik ke arah kolam berenang yang jernih. Yah, tidak pikir panjang langsung ikut berenang. Saya tidak begitu mempedulikan ketika melihat turis-turis asing memperhatikan kami. Mungkin yang ada dipikiran mereka adalah: 'kok berenang dengan baju tertutup dan masih memakai jilbab?' Hehehe... Yes, itulah Islam. Seorang muslimah harus tetap menutup aurat apapun kondisinya tanpa harus merasa terbatas :)




Had a romantic swimming time with my hubby

Wassalamu'alaikum