I'm Grateful

Friday, August 24, 2012
Assalamu'alaikum...

Sangatlah wajar, jika manusia senantiasa menyenangi hal-hal yang indah di dunia ini. Karena sudah menjadi tabiat yang ditanamkan Allah SWT kepada manusia bahwa manusia akan cenderung mencintai harta, anak-anak, dan suami/istri mereka. Allah berfirman dalam Surat Al Imran 14, yang artinya,

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Inilah kesenangan hidup di dunia; di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. Al Imran (3): 14)

Wahai saudariku sesama muslimah, setiap insan di dunia ini tak akan terlepas dari ujian. Apapun itu bentuk ujiannya. Dalam surat Al Baqarah, Allah SWT berfirman, yang artinya.

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan, harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah (2): 155)


Belum mendapat keturunan meskipun telah lama berumah tangga adalah salah satu bentuk dari berbagai macam ujian yang Allah berikan pada manusia. Namun, kebanyakan orang mengira, bahwa cobaan hanya datang dalam bentuk kesulitan saja. Mereka tidak menyadari, bahwa melimpahnya nikmat juga merupakan ujian yang diberikan Allah. Sehingga banyak yang dapat melalui cobaan dan bersabar ketika mendapatkan kesulitan namun sangat sedikit yang mampu melampaui ujian berupa kenikmatan dunia. Hal ini menjadikan manusia lalai saat kesenangan hidup menyapa mereka. Dalam surat Al Anbiya ayat 35, Allah Ta'ala berfirman, yang artinya,

"... dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kami, kamu akan kembali." (QS. Al Anbiya (21): 35)

Allah juga berfirman, yang artinya,

"Adapun sebagian manusia apabila diberi ujian oleh Tuhannya yaitu diberi tempat yang mulia dan diberi kenikmatan kepadanya, maka ia berkata, 'Tuhanku telah memuliakan aku'. Adapun apabila Tuhannya mengujinya dengan membatasi rezekinya, dia berkata, 'Tuhanku telah menghinakan aku.'" (QS. Al Fajr (89): 15-16)

Bersabar adalah kunci dalam masalah ini, karena sabar adalah salah satu jalan datangnya pertolongan Allah. Allah berfirman, yang artinya.

"Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah (2): 153)

Hendaknya kita harus selalu berbaik sangka terhadap takdir Allah. Dan yakinlah, bahwa segala sesuatu yang telah menjadi keputusan Allah, pasti mengandung banyak hikmah meskipun kita tidak menyadarinya. Ingatlah saudariku, tinta takdir telah mengering. Setiap manusia telah dituliskan  tentang nasibnya 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Rezekipun telah ditetapkan, manusia tidak akan meninggal sebelum jatah rezeki yang Allah tetapkan baginya habis.

Saat seorang mukmin menghadapi kesulitan dalam hidupnya, semestinya ia tidak berpangku tangan begitu saja tanpa berusaha. Sampai saat ini pun, saya selalu berikhtiar yang dibolehkan syari'at (ke dokter) dan berdoa. Dan satu lagi yang perlu diingat adalah, termasuk di antara bentuk usaha yaitu dengan memperbanyak taubat dan beristighfar.



Dan jika sudah gigih berdoa dan berikhtiar dengan berbagai cara namun belum juga mendapatkan juga, maka langkah selanjutnya adalah senantiasa bersabar atas takdir Allah dan tetap bersyukur atas segala nikmat Allah. Alhamdulillah, saya bisa menikah muda, ketika yang lainnya masih sibuk mencari uang dan sibuk mencari pasangan. Alhamdulillah, dijauhkan dari rasa galau tingkat akut yang banyak dialami anak ABG zaman sekarang. Alhamdulillah, diberi suami yang banyak memberi nasihat mengenai Islam dan mendukung apa yang saya lakukan. Alhamdulillah, saya dan suami masih diberi waktu untuk saling mengenal (mengingat proses menuju pernikahan yang cukup cepat, hanya sekitar beberapa bulan). Alhamdulillah, saya dan suami masih tergolong muda untuk memiliki anak, dikasih cepat Alhamdulillah, belum juga masih punya banyak waktu (Insya Allah). Alhamdulillah, masih dimiliki orang tua dan mertua yang lengkap. Alhamdulillah, diberi rezeki yang cukup. Maka nikmat Tuhanmu yg manakah yg kamu dustakan? (QS. Ar Rahman (55): 13).

Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Yakinlah bahwa Allah telah memilihkan yang terbaik untuk kita.

Waallahu a'alam


Wassalamu'alaikum