My Umrah Trip: Preparation

Sunday, February 24, 2013
Assalamu'alaikum

Ibadah Haji dan Umrah pada hakikatnya adalah perjalanan menghampiri Allah SWT dengan mendatangi rumahNya, Baitullah, yaitu Ka'bah di Mekah. Sebagai perjalanan mendekati Allah SWT, haji dan umrah harus dilakukan secara tulus, terlepas dari motif-motif yang bersifat duniawi, seperti mencari perhatian dari orang lain, status sosial, atau berbangga diri. Ketulusan hati itu tampak jelas dalam ayat Al Qur'an yang memerintahkan berhaji dan umrah:

Dan diantara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. (QS. Al Imran: 97)

Dan sempurnakanlah ibadah haji haji dan umrah karena Allah. (QS. Al Baqarah: 196)

Perintah haji dan umrah dalam dua ayat di atas, ditekankan harus lillah, tulus karena Allah SWT. Hal demikian tidak ditemukan di ayat lain yang isinya perintah untuk beribadah, seperti shalat, zakat, dan puasa. Meskipun pada dasarnya semua ibadah harus lillah, terlebih haji dan umrah yang menuntut perjuangan dan kerja keras, lahir dan batin dalam waktu yang cukup lama. Haji dan umrah dipandang sebagai gerakan menuju kesempurnaan. Dengan sendirinya dibutuhkan bekal dan energi. Dan bekal yang terbaik adalah TAKWA.

Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal. (QS. Al Baqarah: 197)

Bekal takwa itu mengandung beberapa makna yang perlu diperhatikan oleh para calon jamaah haji atau umrah.

  1. Semua biaya yang digunakan berasal dari harta HALAL, bukan hasil curian atau korupsi. Sebab, harta yang halal akan mencerahkan hati dan melapangkan perjalanan.
  2. Tidak membawa dagangan agar hati mereka tidak bercabang dan dapat berkonsentrasi untuk ibadah.
  3. Dianjurkan banyak melakukan amal kebajikan dalam perjalanan dan selama di tanah suci.
  4. Menjunjung tinggi moralitas dan berbudi pekerti luhur dengan tidak berkata kotor, tidak melanggar hukum-hukum Allah, dan tidak bertengkar dengan orang lain.
Dan salah satu bekal yang harus diperhatikan yaitu sikap sabar dan tahan uji. Semua kesulitan akan mampu dihadapi dengan penuh kesabaran sebagai bagian dari tanda-tanda kemabruran. Dengan berbekal energi takwa, insya Allah kita akan meraih kemabruran.

Memilih Travel
Menurut saya, memilih travel sangatlah penting untuk mendukung perjalanan ibadah kita. Apalagi bagi yang baru pertama kali mengadakan perjalanan umrah. Sebelumnya saya sudah memilih-milih travel umrah, membandingkan, dan memilih tanggal yang pas. Alhamdulillah, saya pun mendapat travel yang jadwal berangkatnya lebih cepat, yaitu awal Februari. Jarak antara mendaftar umroh, mengikuti manasik, dan pergi umroh berlangsung cepat. Saya pergi bersama suami, papa dan mama.

Alhamdulillah kemarin saya mendapat travel yang lebih baik dari sisi komunikasi dan taushiyah dari para pembinanya. Memperhatikan faktor ini jauh lebih penting daripada fasilitas umroh yang sifatnya jalan-jalan, atau senang-senang, karena tujuan umroh selayaknya adalah untuk beribadah.

Beberapa saat sebelum berangkat umroh bersama rombongan travel.
(Bahan seragam dari travel saya design sendiri dengan menyambungkan bahan velvet dress :p)

Persiapan Mental, Spiritual, dan Material
Persiapkanlah mental dan spiritual dengan keikhlasan dan kepasrahan yang tinggi kepada Allah SWT, serta bertaubatlah kepada-Nya dengan memperbanyak zikir memohon petunjuk dan bimbingan-Nya. Sebelum keberangkatan, selesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan  tanggung jawab dengan keluarga dan pekerjaan, bahkan hutang piutang. Banyaklah bersilaturahmi dengan saudara, teman, dan tetangga dengan memohon maaf dan meminta doa restu agar dilancarkan selama dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah umrah nanti.

Pelajarilah sejarah Islam, terlebih yang berhubungan dengan ibadah umrah, agar dalam melaksanakannya kita akan dapat memahami, menghayati, dan menjalankannya dengan lebih ikhlas, insya Allah. Selain itu, kita juga harus memperlajari tata cara shalat jenazah, karena hampir setiap saat kita menghabiskan waktu shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dan diiringi shalat jenazah di  akhir tiap shalat wajib. Jadi, bagi yang belum mengetahui dan hafal tata cara shalat jenazah, dianjurkan mempelajari dan menghafalkannya sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Untuk persiapan material, siapkan bekal secukupnya selama dalam perjalanan. Bawalah mata uang Real yang sudah ditukar di Indonesia untuk biaya sehari-hari di Tanah Suci atau untuk membeli oleh-oleh.

Persiapan Perlengkapan Umroh
Untuk ini saya membawa 1 koper besar untuk di bagasi dan 1 koper kecil untuk dibawa dalam kabin. Pada umumnya peralatan yang dibawa biasa-biasa saja, Al-Qur'an, Al-ma'tsurat, sajadah, perlengkapan kecantikan (foundation, sun block, lipgloss), pakaian dalam, kacamata hitam dan baju-baju harian selama berada di Makkah dan Madinah. Khusus baju harian yang akan dipakai untuk ibadah dan shalat di Masjid, saya mempersiapkan 5 Pcs dress berwarna hitam dan putih yang saya desain sendiri. Dari dulu saya sangat terinspirasi dan mengagumi gamis dan scarf berwarna hitam khas Muslimah Arab yang menurut saya sangat anggun dan elegan. Jadi saya mendesign pakaian dengan gaya serupa.   

Semua pakaian khusus ini saya buat dari bahan satin velvet. Nyaman, longgar dan anggun. Sama sekali tidak membentuk lekukan tubuh, dan tidak transparan. Jangan lupa untuk mengenakan celana panjang sebagai dalaman agar lebih aman. Dan untuk ke masjid hanya perlu ditambah scarf lebar yang TIDAK TRANSPARAN agar bisa digunakan untuk Shalat. Oleh karena itu saya memakai scarf bahan crepe, bukan cerruti yang juga diproduksi KIVITZ. Saya juga tidak biasa menggunakan bergo panjang atau mukena untuk pergi dan melakukan shalat di masjid. Saya lebih suka seperti pakaian Muslimah Arab, That's my style :)

Persiapan perlengkapan umrah diatas merupakan kebutuhan standar untuk perjalanan umrah. Jika memang membawa barang di luar yang disarankan tidak jadi menjadi masalah, hanya saja sebaiknya dipikirkan lagi apakah nantinya merepotkan atau tidak. Semoga perjalanan umrah kita selalu diniatkan hanya semata-mata ibadah kepada Allah SWT.

Alhamdulillah dalam 9 jam berikutnya di perjalanan pesawat ditambah perjalanan bus, Saya sampai di Makkah Al- Mukaramah :)  

Wassalamu'alaikum